Surabaya – Upaya pelestarian lingkungan dan penguatan nilai-nilai budaya lokal kembali mendapat perhatian serius di Kota Surabaya. Yayasan Hartari, lembaga yang konsisten dalam kegiatan sosial dan budaya, kini menginisiasi program revitalisasi kawasan Sungai Jagir, sebuah kawasan bersejarah yang memiliki nilai penting bagi masyarakat kota.
Langkah ini disambut positif oleh masyarakat dan pemerintah setempat karena menyatukan dua aspek penting: pelestarian ekosistem sungai dan penghidupan kembali nilai-nilai budaya di sepanjang bantaran Sungai Jagir.
“Kami ingin mengembalikan fungsi Sungai Jagir, tidak hanya sebagai aliran air, tapi juga ruang publik yang hidup, bersih, asri, dan kaya akan nilai sejarah,” ujar Ketua Yayasan Hartari, saat membuka kegiatan revitalisasi.
🏞️ Sungai Jagir, Jejak Sejarah yang Terlupakan
Sungai Jagir bukan sekadar aliran air biasa. Di masa lalu, sungai ini berperan sebagai jalur penting penghubung ekonomi dan sosial masyarakat. Sayangnya, dalam beberapa dekade terakhir, kawasan ini mengalami penurunan kualitas lingkungan akibat sedimentasi, pencemaran, dan alih fungsi lahan.
Yayasan Hartari melihat pentingnya menghidupkan kembali kawasan ini — bukan hanya dalam konteks kebersihan, tetapi juga sebagai ruang interaksi sosial dan budaya. Dengan pendekatan berbasis masyarakat, revitalisasi Sungai Jagir diharapkan bisa mendorong warga sekitar lebih peduli terhadap lingkungan mereka sendiri.
🔨 Langkah-Langkah Revitalisasi yang Dilakukan
Revitalisasi kawasan Sungai Jagir dilakukan melalui berbagai tahapan, antara lain:
-
Pembersihan bantaran dan badan sungai dari sampah dan limbah domestik
-
Penanaman pohon dan tanaman penghijauan di sepanjang tepi sungai
-
Pembangunan jalur pedestrian dan area duduk publik
-
Pemasangan lampu taman dan mural edukatif bertema lingkungan
-
Pemberdayaan warga sekitar melalui edukasi kebersihan dan pelatihan ekonomi kreatif
Program ini juga melibatkan kolaborasi lintas sektor: pemerintah kota, komunitas lingkungan, mahasiswa, seniman, dan warga sekitar turut ambil bagian dalam setiap proses kegiatan.
“Kami ingin masyarakat menjadi aktor utama dalam merawat lingkungan. Ketika mereka terlibat langsung, rasa kepemilikan akan tumbuh,” ujar salah satu pengurus program dari Yayasan Hartari.
Baca juga: Eri Cahyadi Beberkan Arah Pembangunan Surabaya dari SDM Hingga Infrastruktur
🌱 Dari Sungai Bersih Menuju Ruang Publik yang Edukatif
Selain pembersihan fisik, kawasan Sungai Jagir juga dirancang sebagai ruang edukasi terbuka. Yayasan Hartari berencana menjadikan lokasi ini sebagai:
-
Taman Edukasi Lingkungan
-
Panggung Seni Rakyat
-
Sentra UMKM binaan warga bantaran sungai
-
Wisata tematik sejarah sungai
Dengan demikian, Sungai Jagir bisa menjadi contoh nyata bagaimana revitalisasi lingkungan bisa berdampak pada ekonomi lokal, pelestarian budaya, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
🗣️ Dukungan Pemerintah dan Komunitas
Pemerintah Kota Surabaya memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif ini. Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Kebudayaan menyatakan keterbukaan untuk bersinergi, bahkan mempertimbangkan kawasan ini menjadi model revitalisasi sungai perkotaan lainnya.
“Kami apresiasi langkah Yayasan Hartari. Ini menjadi contoh kolaborasi swasta, komunitas, dan pemerintah dalam menjaga lingkungan dan merawat warisan budaya,” kata perwakilan Pemkot Surabaya.
Sementara itu, warga sekitar menyambut baik program ini. Banyak dari mereka kini terlibat dalam program “bank sampah”, kelompok pengelola kebersihan, dan pelaku UMKM yang nantinya akan mengisi ruang-ruang ekonomi di kawasan tersebut.
Harapan ke Depan
Revitalisasi kawasan Sungai Jagir bukan sekadar proyek jangka pendek. Yayasan Hartari menargetkan agar kawasan ini bisa menjadi ikon baru wisata lingkungan dan budaya di Surabaya, sekaligus meningkatkan kesadaran generasi muda akan pentingnya menjaga alam dan sejarah kotanya.
