Surabaya – Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) mencatat hasil positif selama pelaksanaan Operasi Patuh Semeru 2025, yang berlangsung sejak awal Juli lalu. Salah satu indikator keberhasilan yang menonjol adalah penurunan signifikan angka kecelakaan lalu lintas di berbagai wilayah Jatim dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Operasi yang digelar serentak di seluruh jajaran Polres di Jawa Timur ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas, sekaligus menciptakan situasi keamanan dan ketertiban yang lebih kondusif di jalan raya.
Angka Kecelakaan Menurun, Korban Jiwa Juga Berkurang
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto, mengungkapkan bahwa selama dua pekan pelaksanaan operasi, jumlah kecelakaan lalu lintas menurun cukup drastis. Tidak hanya jumlah insiden, tetapi juga jumlah korban meninggal dunia, luka berat, dan luka ringan mengalami penurunan.
“Data kami menunjukkan tren positif. Ini menandakan adanya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap keselamatan di jalan, terutama dalam penggunaan helm, sabuk pengaman, serta tidak menggunakan ponsel saat berkendara,” ujar Dirmanto, Selasa (30/7).
Selain itu, pelanggaran lalu lintas yang ditindak petugas juga menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini diindikasikan sebagai hasil dari gencarnya edukasi dan sosialisasi yang dilakukan sebelum dan selama operasi berlangsung.
Fokus pada Pencegahan dan Edukasi
Berbeda dari operasi sebelumnya, tahun ini Polda Jatim lebih mengedepankan pendekatan preventif dan edukatif. Selain patroli dan penindakan langsung, petugas juga aktif memberikan penyuluhan di sekolah, komunitas, dan titik-titik rawan pelanggaran.
Beberapa pelanggaran yang menjadi sasaran utama Operasi Patuh Semeru 2025 antara lain:
-
Tidak menggunakan helm atau sabuk pengaman
-
Berkendara dalam pengaruh alkohol
-
Melebihi batas kecepatan
-
Menggunakan HP saat mengemudi
-
Melanggar rambu dan marka jalan
-
Pengendara di bawah umur
“Kami tak hanya melakukan penindakan, tapi juga memberi edukasi langsung kepada masyarakat, terutama generasi muda, agar tertanam budaya tertib berlalu lintas sejak dini,” tambah Dirmanto.

Baca juga: Kapal Pengangkut 27 Ton Beras Bantuan Bulog Kandas di Sumenep
Sinergi dengan Pemda dan Komunitas Otomotif
Keberhasilan ini tak lepas dari sinergi antara aparat kepolisian dengan berbagai stakeholder, termasuk pemerintah daerah, Dinas Perhubungan, serta komunitas otomotif yang turut serta dalam menyosialisasikan pentingnya keselamatan berkendara.
Polda Jatim juga menyampaikan terima kasih atas partisipasi aktif masyarakat yang mulai sadar akan pentingnya menjaga keselamatan diri dan pengguna jalan lainnya.
Penutup: Disiplin Berlalu Lintas Harus Jadi Kebiasaan
Meski Operasi Patuh Semeru 2025 telah berakhir, Polda Jatim menegaskan bahwa penegakan disiplin lalu lintas akan terus dilakukan secara berkelanjutan. Harapannya, budaya tertib dan aman berlalu lintas dapat menjadi kebiasaan, bukan hanya karena takut ditilang.
“Keselamatan adalah tanggung jawab bersama. Jadikan tertib lalu lintas sebagai gaya hidup,” pungkas Kombes Pol Dirmanto.