, ,

Lomba Ninja Warrior Kampung Jogoloyo Surabaya Sambut HUT Ke-80 RI

oleh -8 Dilihat

Surabaya, Jawa Timur – Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, warga Kampung Jogoloyo, Kelurahan Peneleh, Kecamatan Genteng, Surabaya, menghadirkan sesuatu yang unik dan penuh tantangan: Lomba Ninja Warrior versi kampung.

Kegiatan yang digelar di gang-gang kecil pemukiman padat ini sontak menarik perhatian warga. Anak-anak hingga dewasa berlomba melewati berbagai rintangan ekstrem ala Ninja Warrior, lengkap dengan kolam lumpur, jaring panjat, dan balok keseimbangan yang dibuat dari bahan sederhana seperti bambu, drum bekas, serta tali tambang.

Adu Tangguh, Adu Tawa

Lomba ini tidak hanya menguji kekuatan fisik dan kelincahan peserta, tetapi juga sukses menghadirkan gelak tawa dan semangat kebersamaan. Tak sedikit peserta yang tergelincir ke kolam lumpur, terpeleset dari jembatan tali, atau harus merangkak di bawah jaring sambil menahan tawa karena disemprot air oleh warga yang menonton.

“Ini bukan sekadar lomba, tapi ajang hiburan rakyat. Semua ikut, semua tertawa. Kalau jatuh ya nggak papa, namanya juga semangat 17-an!” ujar Pak Tono, salah satu panitia yang juga tokoh masyarakat kampung.

Antusiasme Warga Meledak

Sejak pagi, ratusan warga memadati gang utama untuk menyaksikan pertandingan yang dibagi dalam beberapa kategori: anak-anak, remaja, dan dewasa. Suporter bersorak menyemangati para peserta, sementara juri dari RT setempat mencatat waktu tempuh dan pelanggaran.

“Saya deg-degan waktu lewat jembatan tali. Tapi seru banget, rasanya kayak di TV!” ucap Rani (12 tahun) yang ikut kategori anak-anak.

Tak hanya peserta lokal, kampung tetangga pun berdatangan untuk menonton bahkan ikut mendaftar. Tak ayal, suasana kampung berubah layaknya arena permainan raksasa yang penuh euforia kemerdekaan.

Ninja Warrior
Ninja Warrior

Baca juga: Sebelum Sekolah Rakyat, Surabaya Lebih Dulu Punya Pendidikan Berbasis Asrama: RIAS Namanya

Kreativitas yang Patut Diacungi Jempol

Peralatan dibuat dengan biaya gotong royong dan barang-barang bekas, namun mampu menciptakan sensasi luar biasa. Ini menjadi bukti bahwa kreativitas warga bisa menyulap keterbatasan menjadi ajang spektakuler berbasis komunitas.

“Semua ini hasil patungan warga. Semangat gotong royongnya luar biasa. Bahkan anak muda yang biasanya jarang muncul, sekarang ikut aktif bantu,” kata Bu Sari, ibu-ibu PKK yang juga menyiapkan konsumsi bagi peserta.

Meriah Tanpa Sponsor Besar

Meski tanpa sponsor atau dukungan besar dari luar, acara ini sukses digelar berkat partisipasi penuh dari warga. Hadiah bagi pemenang pun sederhana—berupa sembako, alat tulis, atau makanan ringan—namun penuh makna karena disiapkan dari hasil iuran dan sumbangan.

Ajang Pembinaan Karakter Sejak Dini

Selain sebagai hiburan, lomba ini juga dianggap sebagai bentuk pembinaan karakter anak-anak dan remaja, mengajarkan kerja sama, keberanian, dan sportivitas.

“Kita ingin anak-anak punya semangat kompetisi yang sehat. Ini bukan soal menang atau kalah, tapi soal keberanian mencoba dan bangkit saat jatuh,” ujar Ketua RT Jogoloyo, Pak Edi Susanto.

Kesimpulan: Semangat 17-an dalam Gaya Baru

Lomba Ninja Warrior ala Kampung Jogoloyo menjadi bukti bahwa semangat kemerdekaan bisa dirayakan dengan cara yang kreatif, seru, dan menyatukan masyarakat. Meski digelar sederhana, momen ini memberi dampak besar dalam memperkuat kebersamaan dan menciptakan kenangan yang tak terlupakan.

Dengan semangat yang terus membara, warga Jogoloyo membuktikan bahwa kemerdekaan sejati adalah ketika semua bisa bersenang-senang dan tertawa bersama dalam damai.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.