Korban Kedelapan KMP Tunu Pratama Jaya Teridentifikasi, Proses Evakuasi Masih Berlanjut
Kendari — Setelah upaya pencarian yang melelahkan, tim SAR akhirnya berhasil mengidentifikasi korban kedelapan dari insiden tenggelamnya kapal KMP Tunu Pratama Jaya, yang terjadi di perairan sekitar Sulawesi Tenggara beberapa waktu lalu. Korban ditemukan pada Minggu (7/7) dan telah dipastikan identitasnya oleh tim DVI (Disaster Victim Identification) melalui pencocokan data medis dan keluarga.
Korban Teridentifikasi Berasal dari Kolaka
Berdasarkan keterangan resmi dari Basarnas Kendari, korban kedelapan adalah laki-laki dewasa berusia sekitar 35 tahun, warga Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. Proses identifikasi berlangsung di RS Bhayangkara Kendari, dengan melibatkan tim medis forensik, DNA, dan keluarga korban.
“Korban teridentifikasi berdasarkan data primer dan sekunder, termasuk sidik jari dan rekam medis. Kami telah menghubungi pihak keluarga untuk proses penyerahan jenazah,” ujar Kepala Basarnas Kendari.

Baca juga: Upacara Ngulapin untuk Tidar, ABK KMP Tunu yang Masih Hilang
Duka Mendalam dari Keluarga
Kepastian identitas ini disambut dengan isak tangis keluarga korban yang sejak awal telah menanti kepastian nasib anggota keluarga mereka. Jenazah korban langsung dibawa pulang untuk dimakamkan secara layak di kampung halamannya. Pemerintah daerah setempat turut hadir dalam proses penyerahan dan menyampaikan belasungkawa secara resmi.
“Kami turut berduka cita sedalam-dalamnya. Semoga keluarga diberikan kekuatan dan ketabahan,” ujar perwakilan Pemkab Kolaka.
Total 8 Korban Meninggal, Pencarian Masih Dilanjutkan
Dengan teridentifikasinya korban kedelapan, total korban meninggal akibat tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya kini berjumlah delapan orang. Sementara itu, proses pencarian terhadap satu anak buah kapal (ABK) yang hingga kini belum ditemukan masih terus dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI AL, Polairud, dan relawan.
Cuaca yang cukup bersahabat dalam dua hari terakhir membantu kelancaran proses penyisiran, baik di permukaan laut maupun penyelaman di titik-titik yang dicurigai.
Evaluasi dan Investigasi Terus Berjalan
Sementara pencarian terus dilakukan, tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) juga masih mendalami penyebab insiden tenggelamnya kapal. Dugaan sementara menyebutkan adanya faktor cuaca buruk dan kelebihan muatan, namun belum ada pernyataan final dari tim investigasi.