Surabaya – Sebuah kapal pengangkut bantuan sosial beras milik Badan Urusan Logistik (Bulog) dilaporkan kandas di perairan Kecamatan Giligenting, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Kapal tersebut tengah mengangkut sebanyak 27 ton beras yang akan disalurkan untuk warga kurang mampu di pulau-pulau sekitar Sumenep.
Insiden terjadi saat kapal berlayar dari Pelabuhan Kalianget menuju salah satu pulau tujuan distribusi. Namun nahas, kapal diduga tersangkut karang akibat surutnya air laut, hingga tak bisa melanjutkan perjalanan.
Kapal Kandas, Beras Tak Bisa Segera Disalurkan
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep, Abd. Rahman Riadi, membenarkan adanya peristiwa tersebut. Menurutnya, proses evakuasi beras dari kapal yang kandas sedang dilakukan secara bertahap.
“Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa. Tapi karena posisi kapal cukup jauh dari dermaga dan air sedang surut, evakuasi beras harus dilakukan dengan sangat hati-hati,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa beras yang diangkut merupakan bagian dari program bantuan pangan pemerintah, yang distribusinya ditangani Bulog untuk menjangkau masyarakat di wilayah kepulauan.
Upaya Evakuasi: Butuh Perahu Kecil dan Cuaca Mendukung
Karena kapal besar tidak bisa langsung bersandar di lokasi tujuan akibat kendala teknis dan geografis, tim gabungan dari Bulog, BPBD, dan aparat setempat saat ini menggunakan perahu kecil untuk memindahkan beras ke daratan secara bertahap.

Baca juga: Dari Utang Hingga Amanah: Rp452 Miliar dan Catatan untuk Pemkot Surabaya
“Cuaca dan gelombang laut sangat menentukan. Kalau arus terlalu kuat, kami tunda evakuasi demi keselamatan,” ujar salah satu anggota tim evakuasi.
Hingga berita ini ditulis, sebagian dari 27 ton beras telah berhasil diamankan dan akan segera didistribusikan ke warga penerima manfaat, terutama di Giligenting dan pulau terluar lainnya.
Bulog Pastikan Kualitas Beras Aman
Pihak Bulog menyampaikan bahwa meski terjadi keterlambatan, kualitas beras dipastikan tidak rusak karena pengemasan telah dilakukan sesuai standar ketat.
“Kami pastikan beras masih dalam kondisi baik. Kami juga akan melakukan pemeriksaan kembali sebelum disalurkan ke masyarakat,” jelas perwakilan Bulog Sumenep.
Distribusi Lintas Pulau Memang Penuh Tantangan
Distribusi bantuan pangan di wilayah kepulauan seperti Sumenep memang kerap menghadapi tantangan. Selain faktor cuaca ekstrem, minimnya infrastruktur transportasi laut menjadi hambatan tersendiri. Namun demikian, Pemkab Sumenep berkomitmen agar bantuan tetap sampai ke tangan masyarakat tanpa tertunda terlalu lama.
Insiden ini menjadi pengingat bahwa akses logistik di wilayah kepulauan perlu terus diperkuat, baik dari sisi infrastruktur maupun koordinasi lintas sektor. Pemerintah pun diharapkan mempercepat pembenahan layanan distribusi bantuan, agar program pengentasan kemiskinan dapat berjalan optimal.