Penuh Haru, Upacara Ngulapin Digelar untuk Tidar, ABK KMP Tunu yang Masih Hilang di Laut
Jepara — Suasana penuh haru menyelimuti upacara Ngulapin yang digelar keluarga dan rekan sejawat untuk Tidar, seorang anak buah kapal (ABK) KMP Tunu yang hingga kini masih dinyatakan hilang di perairan Laut Jawa. Upacara adat ini berlangsung di rumah keluarga Tidar di kawasan pesisir Jepara, Minggu (6/7), sebagai bentuk doa dan penghormatan bagi sang pelaut yang belum ditemukan.
Tradisi Doa untuk Keselamatan Jiwa
Ngulapin merupakan tradisi masyarakat pesisir Jawa sebagai ungkapan harapan agar arwah atau keberadaan orang yang hilang di laut mendapatkan pertolongan Tuhan. Dalam prosesi ini, keluarga Tidar mempersembahkan sesaji berupa tumpeng, kembang setaman, dan hasil bumi ke arah laut. Doa-doa dipanjatkan agar Tidar segera ditemukan dalam keadaan selamat atau jika telah tiada, arwahnya mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan.

Baca juga: Dindik Jatim Pastikan Murid Terdampak Kendala Sistem SPMB Tetap Bisa Memilih Sekolah
“Kami hanya bisa berdoa dan berharap keajaiban. Semoga anak kami segera ditemukan, apa pun keadaannya,” ungkap ayah Tidar dengan suara bergetar menahan tangis.
Pencarian Masih Berlangsung
Sementara itu, upaya pencarian Tidar masih terus dilakukan oleh tim gabungan Basarnas, TNI AL, dan relawan. Meski sudah beberapa hari berlalu sejak kapal mengalami insiden di laut, keluarga besar Tidar tetap berharap akan ada kabar baik yang datang.
“Kami tidak akan berhenti hingga batas kemampuan kami. Pencarian akan terus dilakukan sesuai prosedur dan kondisi di lapangan,” kata seorang perwakilan Basarnas yang turut hadir dalam upacara tersebut.
Dukungan dan Simpati Masyarakat
Upacara Ngulapin ini juga dihadiri warga sekitar dan sejumlah rekan ABK KMP Tunu. Mereka hadir untuk memberikan dukungan moril kepada keluarga dan mendoakan keselamatan Tidar. Suasana khidmat dan penuh keprihatinan mewarnai jalannya acara yang berlangsung sederhana namun sarat makna.