, ,

3 SMPN Baru di Surabaya Dibangun, Anggota Kom D DPRD Surabaya Ajeng Wira Wati: Pemerataan Pendidikan

oleh -142 Dilihat

Surabaya – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas sekaligus akses pendidikan. Tahun 2025 ini, Pemkot memulai pembangunan tiga Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) baru di beberapa titik wilayah kota. Langkah ini disambut baik oleh kalangan legislatif, salah satunya Anggota Komisi D DPRD Surabaya, Ajeng Wira Wati, yang menilai pembangunan ini sebagai bentuk nyata pemerataan pendidikan.

Pemerataan Akses Sekolah Negeri

Ajeng menegaskan, penambahan sekolah negeri sangat penting untuk mengatasi persoalan klasik yang setiap tahun dihadapi orang tua murid, yakni terbatasnya kuota penerimaan peserta didik baru (PPDB). Menurutnya, dengan hadirnya tiga SMPN baru, maka siswa dari berbagai wilayah Surabaya akan memiliki kesempatan yang lebih adil untuk menempuh pendidikan di sekolah negeri.

“Pembangunan SMPN baru ini adalah jawaban dari kebutuhan masyarakat. Ini bukan hanya soal gedung sekolah, tapi soal pemerataan akses pendidikan agar anak-anak Surabaya bisa sekolah di tempat yang layak tanpa harus jauh dari rumahnya,” ujar Ajeng, Jumat (15/8).

Mengurai Masalah PPDB

Beberapa tahun terakhir, masalah PPDB kerap menjadi sorotan di Surabaya. Sistem zonasi yang berlaku sering menimbulkan keluhan dari orang tua karena jumlah sekolah negeri belum seimbang dengan jumlah lulusan SD di wilayah tertentu.

Ajeng menilai, penambahan sekolah baru akan membantu mengurai permasalahan ini. “Dengan adanya SMPN tambahan, maka kapasitas sekolah bertambah. Harapannya, tidak ada lagi anak yang harus menempuh jarak jauh atau bahkan tidak tertampung di sekolah negeri karena keterbatasan daya tampung,” tegasnya.

 Ajeng Wira Wati
Ajeng Wira Wati

Baca juga: Komisi A DPRD Surabaya : Proyek dari Dana Kelurahan Tidak Boleh Berhenti di Tengah Jalan

Lokasi Strategis Sesuai Kebutuhan

Meski belum disebutkan secara rinci, tiga SMPN baru ini dibangun di kawasan yang selama ini minim fasilitas sekolah negeri. Ajeng mengapresiasi langkah Pemkot yang sudah menempatkan pembangunan di wilayah sesuai kebutuhan masyarakat.

“Lokasi pembangunan harus tepat sasaran, terutama di daerah yang selama ini dikenal sebagai zona merah PPDB. Dengan begitu, pembangunan benar-benar menjawab masalah riil di lapangan,” jelasnya.

Dorongan Peningkatan Kualitas

Selain akses, Ajeng juga mengingatkan Pemkot agar pembangunan sekolah baru tidak hanya fokus pada fisik gedung, tetapi juga kualitas pembelajaran. Menurutnya, penambahan guru berkualitas dan fasilitas penunjang harus sejalan dengan pembangunan infrastruktur.

“Gedung yang megah tidak ada artinya kalau tidak ditunjang tenaga pengajar yang kompeten. Saya mendorong agar perekrutan guru dan penyediaan fasilitas modern juga diprioritaskan,” ucap legislator asal Fraksi PDI Perjuangan itu.

Harapan untuk Generasi Muda Surabaya

Dengan adanya tiga SMPN baru, Ajeng optimis Surabaya bisa semakin mengurangi kesenjangan pendidikan antarwilayah. Ia berharap generasi muda kota ini mendapat kesempatan belajar yang sama, sehingga bisa tumbuh menjadi sumber daya manusia unggul di masa depan.

“Pendidikan adalah investasi jangka panjang. Dengan pemerataan, Surabaya tidak hanya mencetak anak-anak cerdas, tapi juga adil dalam memberikan kesempatan kepada semua warganya,” tutup Ajeng.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.